Rabu, 25 Desember 2013

Wanita ini dipanggil Ibu Para Pemberontak Syria


Inilah Wanita yang Dipanggil Ibu Para Pemberontak Suriah
net


RABIAA - Di usianya yang ke-53, Um Omar baru menemukan jihadnya, dengan bersenjatakan periuk dan kuali, setiap harinya wanita ini menyediakan makanan bagi para pejuang pemberontak di wilayah utara pergunungan Turkmen, Syria.
"Saya bangun pukul 5.00 pagi, setiap harinya untuk menyiapkan makanan bagi mereka, dan saya tidak pernah melewatkan satu hari pun hampir setahun, melayani mereka" ujarnya, kepada wartawan, ketika tangannya disibukkan dengan memasak potongan kentang di atas panci mendidih.
Seorang anggota pemberontak Jabal al-Turkman, Provinsi Lattakia, yang bernama Assad mengatakan, Um Omar adalah seorang wanita yang sangat berdedikasi dengan apa yang dikerjakannya, dan pantang menyerah walau selalu hidup di bawah bayang-bayang kematian.
"Walau salji, hujan, dan bahkan di bawah hujan roket, dia tidak pernah berhenti memasak untuk kita," ujarnya, seperti dikutip dari Asiaone.com.
Abu Khaled, seorang penembak tepat kelompok pemberontak lainnya, mengatakan Um Omar, layaknya seorang ibu dan saudari perempuan bagi para pejuang.
"Dia melakukan hal yang mustahil untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Setelah seseorang bertanya untuk puding beras dan meskipun ia berjuang untuk menemukan bahan-bahannya, keesokan harinya, ia membuat puding beras itu," katanya.
Namun, pekerjaannya yang dinilai memberikan nafas ke dalam raga revolusi Syria, tidak membuatnya besar kepala. "Memberi makan pasukan hanya satu-satunya cara saya membantu revolusi. Dan itu membuat fikiran saya sibuk, sehingga saya tidak khawatir tentang pengeboman dan penghinaan rezim setiap hari," akunya.
Sebagian wilayah Jabal al-Turkman yang berada di dekat perbatasan Turki, saat ini dikuasai kelompok pemberontak.
Pertempuran sengit tengah berkecamuk di sekitar batas selatan Jabal al-Turkman selama sembilan bulan terakhir, seiring dengan target pemberontak melangkah maju ke kota Lattakia. (asiaone.com)
 TRIBUNNEWS.COM 

0 komentar:

Posting Komentar